MengetahuiBeberapa Tipe Burung Yg Nggak Gampang Mati. 1. Lovebird. Para pemain kicau profesional tentu sudah paham tentang bagaimana cara merawat burung lb yg baik hariannya agar bisa mengeluarkan suara lovebird andalan ngekeknya yg panjang ya, namun kelebeihan lainnya juga burung love bird ini tahan badai ya. Caramengatasi dan mengobati burung lovebird terkena penyakit mata (Snot) - Penyakit mata yang menyerang burung love bird bisa menjadi momok tersendiri bagi para pemelihara burung yang dijuluki burung cinta ini.Penyakit mata atau snot pada burung love bird harus ditangani dengan tepat dan cepat karena bila terlalu lama tidak diobati akan sangat berdampak pada daya tahan si burung love bird CaraMenyembuhkan Burung Yang Sakit. Sebagian besar penyebab kematian burung, menurut Drh Dharmojono, langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh malnutrisi (kekuranglengkapan gizi) dan stres. Banyak pemelihara memberi makan burungnya cukup banyak kadang malah berlebihan, tetapi mutunya rendah dan monoton sehingga dapat terjadi defisiensi CaraMenolong Burung yang Patah Sayapnya. Sayap yang patah bisa membuat burung mengalami trauma, terlebih burung liar yang sangat bergantung pada kemampuan terbangnya untuk bertahan hidup. Jika menemukan burung yang mengalami cedera pada sayapnya, entah burung liar atau peliharaan, Anda harus bisa mengamati situasinya dengan cepat. Jikaburung tersebut sudah kena stroke biasanya akan menyebabkan dia lumpuh. Tidak hanya lumpuh, burung juga bisa terkena penyakit lain, seperti gangguan jantung, penyakit hati, dan masalah reproduksi. Cara Mengatasi Kaki Lovebird Lemas atau Lumpuh 1. Burung Disendirikan. Pertama, burung Lovebird yang sedang lumpuh dipindah ke dalam sangkar lain. 10Penyakit Burung Merpati dan Cara Mengobati, Gejala, serta Pencegahannya. 10 Penyakit Burung Merpati dan Cara Mengobati, Gejala, serta Pencegahannya -Banyak merpati dipelihara karena mereka unik dan juga bisa patuh. Namun, ada masalah yang dihadapi pemilik merpati. Di antara mereka adalah penyakit merpati. Mungkinsobat sekalian sedang mengalami masalah ini, makanya perlu tahu cara merawat atau mengatasi burung yang lumpuh. Apabila diabaikan bisa saja membuat burung kesayangan kita mati. Kematian yang umum terjadi terjadi pada burung lumpuh yakni akibat infeksi virus dan berbagai penyakit seperti Newcastle atau Newcastle Disease (ND). Tapi jangan jHmk4u. Kematian mendadak sering terjadi pada burung kicau dan burung yang tidak berkicau menyerupai burung perkutut dan burung merpati. Burung yang semula tampak sehat, atau tidak memperlihatkan sikap sakit, tiba-tiba lemas di belahan bawah sangkar dan mati. Kondisi ini sering menjadi pertanyaan bagi kicaumania. Untuk menjawab ini, berikut beberapa penyebab burung mati mendadak dan bagaimana cara mencegahnya. Burung yang sakit sanggup diamati dari sikap sehari-hari mereka. Tanda yang paling umum ialah kehilangan nafsu makan, tidak aktif, bulu sering mengembang nyekukruk, serta kotoran dan perubahan warna yang encer. Bila burung mengalami gejala ini, pemiliknya sanggup pribadi mengambil tindakan yang diperlukan. Tapi ada juga burung yang asalnya sehat, tiba-tiba mati. Akibatnya, kita tidak sanggup melaksanakan pertolongan pertama, sebab burung sudah mati. Di beberapa negara maju, peternak burung berskala besar biasanya membentuk kemitraan dengan dokter hewan. Jika burung mengalami ajal mendadak, mereka pribadi meminta sumbangan dokter binatang untuk mengautopsi mayit burung. Dengan demikian, peternak sanggup mengetahui penyebab niscaya ajal mendadak. Jika ditemukan penyakit mematikan yang dikhawatirkan menyebar, peternak sanggup menangkalnya lebih awal. Tapi ini jarang terjadi di Indonesia. Apalagi peternak burung berskala besar di negeri ini juga masih tergolong kecil. Tidak mengherankan bila peternak masih galau apakah ada unggas yang mati mendadak. Sebagai panduan, berikut beberapa penyebab burung mati mendadak 1. Burung selalu terkena sinar matahari Paparan sinar matahari di pagi hari sangat baik untuk kicauan burung. Tapi kalau terlalu sering ditantang di daerah terbuka, apalagi dikala kondisi cuaca sangat panas, sanggup jadi menjadi sumber tragedi bagi burung. Paparan sinar matahari yang berlebihan akan diterima oleh badan burung, namun tidak sanggup dikeluarkan dari tubuh. Akibatnya burung rentan mengalami stres panas dan sengatan panas. Dalam banyak kasus, kondisi ini sanggup mengakibatkan ajal mendadak. Tidak hanya itu. Burung dengan jerawat pernafasan dan gangguan kesehatan lainnya juga rentan terhadap ajal dikala terus-menerus berada di titik panas, atau selalu terpapar sinar matahari. Untuk mencegah hal ini, pengeringan unggas diharapkan hanya dengan durasi pengeringan tidak lebih dari 2 jam. Usahakan juga supaya burung tidak dikeringkan lagi bila sudah memperlihatkan pukul Jika cuaca mulai melepuh, segera gerakkan sangkar ke lokasi lain yang cukup teduh dan sedikit berangin. Sedangkan untuk unggas yang sakit atau mempunyai jerawat pernafasan, sebaiknya tidak dikeringkan sebelum kondisinya pulih sepenuhnya. 2. Burung mengkonsumsi pakan yang rusak / berjamur Umpan utama yang biasa diberikan untuk beberapa jenis burung ialah chirping voer dan grain. Sedangkan untuk masakan suplemen EF sanggup bersumber dari binatang serangga, cacing, ikan dan buah-buahan. Jika pakan yang diberikan dalam kondisi tidak higienis, alias sudah tercemar kuman dan / atau jamur, maka burung sanggup terkena. Burung yang awalnya sehat, tiba-tiba lemah dan mati dalam beberapa jam. Untuk mencegah burung mati mendadak akhir jamur masakan / kuman yang terkontaminasi, belilah pakan supaya kemasannya tetap utuh / tidak rusak. Jangan memberi makan bila isinya telah berubah warna, bau, dan berjamur. Begitu pula dengan suplemen pakan. Bersihkan buah pertama yang akan diberikan pada burung, jadi bebas dari kotoran dan sisa materi kimia berbahaya. Serangga EF, contohnya jangkrik dan kroto, dibudidayakan dalam kondisi segar. Jangan berikan jangkrik yang mati. Jika kroto mempunyai busuk busuk, sebaiknya buang saja, jangan berikan ke burung. 3. Burung terkena racun Kematian mendadak pada burung juga sering terjadi akhir paparan racun. Racun tidak hanya bersumber dari tanaman beracun dan serangga, tapi juga sanggup berasal dari udara yang mereka hirup, dan sangkar dan perlengkapan logam. Ada beberapa jenis serangga yang sangat mematikan bila dikonsumsi oleh burung sebab mengandung acun. Selain itu, burung juga rentan terhadap keracunan bila sering terkena polusi udara akhir pembakaran sampah, asap rokok, knalpot kendaraan bermotor, amonia dari catdan sebagainya. Untuk mencegah hal ini, tempatkan unggas di daerah yang sejuk dari sumber polusi udara menyerupai dapur, ventilasi, pendingin udara, sangkar yang gres dicat, pembakaran sampah, dan sebagainya. Selama masa istirahat, menyerupai siang dan malam hari, biasakan mengangkut sangkar untuk mencegah serangga yang tidak diinginkan mendekati sangkar. 4. Burung terlalu stres Kematian mendadak juga sanggup terjadi sebab burung terlalu stres. Saat stres, kondisi burung menjadi sangat lemah sehingga gampang terjangkit penyakit. Sebagai tindakan pencegahan, dikala burung mengalami stres berat, maka hening dulu dengan menyimpannya di daerah yang sejuk dan jauh dari kehadiran insan dan burung lainnya. Begitu kondisinya tenang, segeralah memperlihatkan masakan kaya gizi, bersama dengan multivitamin menyerupai BirdVit. 5. Ssalah Memegang Burung Bila burung stres atau lemah sebab sakit, tidak jarang anda memegangnya untuk mengecek kondisinya, atau pribadi memasukkan pakan ke paruh. Namun, untuk yang kurang berpengalaman, burung sanggup mati mendadak, apalagi dikala tangan kita menekan dada burung. 6. Penyakit yang sulit / tidak sanggup dideteksi Meski kondisi kesehatan burung umumnya sanggup diketahui dari sikap sehari-hari, ada beberapa penyakit yang tidak sanggup dideteksi hanya melalui pengamatan saja, menyerupai penyakit hati, jerawat virus, dan sebagainya. Untuk mencegahnya, pastikan burung selalu mendapat asupan pakan kaya nutrisi. Selain itu, untuk menjaga kondisi sehat setiap hari, beri multivitamin menyerupai BirdVit dalam perawatan sehari-hari. Kematian mendadak sering terjadi pada burung kicauan maupun non-kicauan seperti perkutut dan merpati. Burung yang semula terlihat sehat, atau tidak menunjukkan perilaku sakit, tiba-tiba terkulai lemas di dasar sangkar lalu mati. Kondisi ini kerap menjadi pertanyaan bagi para kicaumania. Untuk menjawabnya, berikut ini beberapa penyebab burung mati mendadak dan cara mencegahnya. Cara gampang mencari artikel klik di mendadak bisa terjadi pada semua jenis yang sakit bisa diamati dari perilakunya sehari-hari. Tanda-tanda yang paling umum adalah kehilangan nafsu makan, kurang aktif, bulu yang sering mengembang nyekukruk, serta kotorannya yang berair dan berubah burung mengalami tanda-tanda tersebut, sang pemilik bisa segera melakukan tindakan yang diperlukan. Tetapi ada juga burung yang semula sehat, tiba-tiba saja mati. Akibatnya, kita tidak dapat melakukan pertolongan pertama, karena burung sudah menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster TBB, produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...Di sejumlah negara maju, para penangkar burung skala besar biasanya menjalin kemitraan dengan dokter hewan. Jika burung mengalami kematian mendadak, mereka segera meminta bantuan dokter hewan untuk mengautopsi bangkai demikian, penangkar bisa mengetahui penyebab pasti kematian mendadak tersebut. Kalau dijumpai penyakit mematikan yang dikhawatirkan menyebar, penangkar bisa menangkalnya sejak hal ini jarang dijumpai di Indonesia. Apalagi penangkar burung skala besar di negeri ini juga masih sedikit. Tak mengherankan jika penangkar masih bingung jika ada burungnya yang mati mendadak. Sebagai panduan, berikut ini beberapa penyebab burung mati mendadak1. Burung selalu terpapar cahaya matahariPaparan cahaya matahari di pagi hari sangat baik untuk burung kicauan. Tapi jika terlalu sering digantang di tempat terbuka, apalagi ketika kondisi cuaca sedang sangat terik, hal itu bisa menjadi sumber bencana bagi sinar matahari secara berlebihan akan diterima oleh tubuh burung, namun tak bisa dibuang dari tubuhnya. Akibatnya burung rentan mengalami heat stress dan heat stroke. Dalam berbagai kasus, kondisi ini bisa menyebabkan kematian itu saja. Burung yang mengalami infeksi pernafasan dan gangguan kesehatan lainnya juga rentan mati ketika terus-menerus berada di tempat panas, atau selalu terpapar cahaya mencegahnya, jemur burung seperlunya saja dengan durasi penjemuran tidak lebih dari 2 jam. Usahakan pula supaya burung tidak dijemur lagi ketika waktu sudah menunjukkan pukul cuaca mulai terik, segera pindahkan sangkarnya ke lokasi lain yang cukup teduh dan sedikit berangin. Adapun untuk burung yang sakit atau mengalami infeksi pernafasan, sebaiknya jangan dijemur sebelum kondisinya benar-benar Burung mengkonsumsi pakan rusak / berjamurPakan utama yang umum diberikan untuk beberapa jenis burung kicauan adalah voer dan biji-bijian. Adapun pakan tambahan / extra fooding EF bisa bersumber dari hewan serangga, cacing, ikan dan pakan yang diberikan dalam kondisi tidak higienis, alias sudah tercemar bakteri dan / atau jamur, maka burung bisa terkena imbasnya. Burung yang semula sehat, tiba-tiba lemas dan mati hanya dalam hitungan mencegah burung mati mendadak akibat pakan yang sudah terkontaminasi jamur / bakteri, belilah pakan yang kemasannya masih utuh / tidak rusak. Janganberikan pakan jika isinya sudah berubah warna, berbau, dan aplikasi Gratis... Demikian pula dengan pakan tambahan. Bersihkan dulu buah yang akan diberikan kepada burung, sehingga terbebas dari kotoran dan sisa bahan kimia serangga, misalnya jangkrik dan kroto, diusahakan diberikan dalam kondisi masih segar. Jangan berikan jangkrik yang sudah mati. Jika kroto sudah berbau tidak sedap, sebaiknya buang saja, jangan diberikan kepada Burung terkena racunKematian mendadak pada burung juga sering terjadi akibat terkena racun. Racun tak hanya bersumber dari tanaman dan serangga yang beracun saja, tetapi juga bisa berasal dari udara yang dihirupnya, serta sangkar dan perlengkapan yang terbuat dari baca Kenali logam yang berbahaya untuk burungAda beberapa jenis serangga yang bersifat sangat mematikan jika dikonsumsi burung karena mengandung toksik / racun. Selain itu, burung juga rentan keracunan jika sering terpapar polusi udara akibat pembakaran sampah, asap teflon, kenalpot kendaraan bermotor, amonia yang berasal dari cat / wewangian, dan mencegahnya, gantangkan burung di tempat sejuk dan jauh dari sumber polusi udara seperti dapur, lubang angin, AC, sangkar yang baru dicat, pembakaran sampah, dan jam-jam istirahat, misalnya waktu siang dan malam hari, biasakan pula untuk mengerodong sangkarnya untuk mencegah serangga yang tidak diinginkan mendekati Burung terlalu stresKematian mendadak juga bisa terjadi akibat burung terlalu stres. Ketika stres, kondisi burung menjadi sangat lemah sehingga mudah terserang pencegahan, ketika burung mengalami stres berat, maka tenangkan dulu dengan menyimpannya di tempat sejuk dan jauh dari keberadaan manusia maupun burung piaraan lainnya. Setelah kondisinya tenang, segera berikan pakan yang kaya nutrisi, disertai pemberian multivitamin seperti Salah memegang burungKetika burung stres atau terkulai lemas akibat sakit, tak jarang kicaumania langsung memegangnya untuk memeriksa kondisinya, atau untuk memberikan pakan langsung ke bagi yang kurang berpengalaman, burung bisa mendadak mati, terutama ketika tangan kita menekan bagian dada juga Burung bisa mati mendadak jika tertekan di bagian dada6. Penyakit yang sulit / tidak bisa dideteksiMeski kondisi kesehatan burung umumnya bisa diketahui dari perilaku sehari-hari, ada beberapa penyakit yang tidak bisa dideteksi hanya melalui pengamatan saja, misalnya penyakit hati, infeksi virus, dan mencegahnya, pastikan burung selalu mendapatkan asupan pakan yang kaya nutrisi. Selain itu, untuk menjaga kondisi kesehatanya setiap hari, berikan multivitamin seperti BirdVit dalam perawatan beberapa penyebab burung mati mendadak serta cara-cara Burung Anda kurang joss dan mudah gembos? Baca dulu yang SEHAT BERANAK PINAK… CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING gampang mencari artikel di klik di sini. Unduh PDF Unduh PDF Jika Anda melihat burung yang terluka, Anda tentu ingin membantunya. Namun, secara umum, penangkapan dan perawatan burung merupakan perbuatan yang ilegal. Oleh karena itu, tindakan terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan mencari bantuan, baik sebelum Anda mencoba membawanya atau setelah Anda menyimpannya di tempat yang aman. 1 Periksa usianya. Anda mungkin salah mengira bahwa bayi burung yang sedang belajar terbang membutuhkan bantuan. Perhatikan sebentar burung tersebut dari jauh untuk menentukan apakah dia cedera atau sudah ditinggalkan oleh induknya.[1] Cari bulu di tubuhnya. Jika sudah berbulu, bayi burung kemungkinan sedang belajar untuk terbang.[2] Jika tidak cedera, Anda bisa menaruh kembali bayi burung yang belum berbulu di sarangnya. Jika burung terasa dingin, hangatkan dia dalam tangan Anda sebelum menaruhnya kembali di sarangnya.[3] Aroma tangan Anda tidak akan mengganggu orang tuanya dan bayi burung akan diberi makan seperti saudaranya yang lain.[4] Jika Anda tidak melihat adanya sarang, letakkan burung di lokasi yang tersembunyi dari kucing dan anjing, seperti pada semak atau pohon.[5] 2Cari luka terbuka. Luka terbuka adalah indikasi bahwa burung dewasa membutuhkan bantuan dan Anda mungkin harus menyelamatkannya.[6] 3Periksa apakah burung berdarah atau tidak. Darah adalah indikasi lain bahwa burung mengalami masalah. Jika berdarah atau Anda melihat ada darah kering, burung mungkin membutuhkan bantuan.[7] 4Periksa gerakannya. Jika kesulitan berdiri atau terbang, burung sedang mengalami masalah serius dan membutuhkan bantuan.[8] 5Pertimbangkan solusinya. Sebaiknya, burung dibiarkan hingga Anda bisa mendapat bantuan dari pihak yang berwenang. Burung berukuran besar, seperti elang, bisa menyebabkan cedera serius jika Anda tidak mengetahui apa yang harus dilakukan.[9] Iklan 1 Siapkan sebuah kotak. Gunakan kardus, dan lubangi kardus tersebut untuk ventilasi. Letakkan benda bertekstur lembut, seperti handuk, di dasarnya.[10] Anda juga bisa menggunakan keranjang hewan jenis lainnya, seperti keranjang untuk kucing, jika burung berukuran cukup besar. Tutupi kandang atau kotak tersebut dengan handuk misalnya karena hewan sebaiknya disimpan di tempat yang gelap dan sunyi.[11] Namun, jangan gunakan keranjang yang terbuat dari kawat karena bisa melukai burung.[12] 2Siapkan alat pemanas. Anda bisa menggunakan heating pad yang diatur dengan suhu rendah, ataupun kantong bersegel atau stoples kaca yang diisi dengan air panas. Jika Anda menggunakan heating pad, letakkan di luar salah satu sisi kotak. Jika Anda menggunakan kantong bersegel, bungkus kantong dengan kain, dan letakkan kantong di dalam kotak.[13] 3Pakai sarung tangan. Burung yang berkuran kecil pun bisa melukai tangan Anda. Sebelum mencoba menolong burung, pakailah sarung tangan yang tebal.[14] 4Selimuti burung dengan handuk atau selimut. Sebelum mencoba memindahkannya, selimuti burung dengan kain untuk membantu menenangkannya.[15] 5Angkat burung dengan lembut. Meskipun cedera, burung tersebut masih bisa melukai Anda dan dirinya sendiri jika terkejut. Burung juga kemungkinan akan melawan.[16] 6Masukkan burung ke dalam kotak yang sudah disiapkan. Tutup kotak dan balut dengan handuk. Simpan burung di tempat yang hangat dan tenang selagi Anda melakukan langkah selanjutnya. Pastikan juga tempat tersebut tidak bisa diakses oleh hewan peliharaan Anda.[17] 7Cuci tangan Anda. Karena hewan liar bisa menularkan bakteri dan penyakit, Anda harus mencuci tangan sebelum dan setelah menanganinya, bahkan setelah memakai sarung tangan.[18] 8Usahakan untuk tidak memberi burung makanan atau minuman. Anda kemungkinan akan memberi makanan yang salah. Burung yang masih kecil juga bisa mati jika meminum air yang salah.[19] Iklan 1 Cari lembaga yang merehabilitasi hewan liar. Ini penting karena lembaga tersebut akan mengetahui persis cara merawat hewan liar, seperti burung yang Anda temukan. Anda biasanya bisa menemukan daftar lembaga konservasi alam lokal di situs resmi pemerintah.[20] Anda juga bisa menghubungi dokter hewan untuk meminta rekomendasi.[21] Bahkan, rehabilitasi hewan atau burung liar tanpa bantuan ahli yang berlisensi adalah tindakan yang ilegal.[22] Di Amerika Serikat, burung adalah hewan yang dilindungi di bawah peraturan hukum. Penangkapan dan kepemilikan burung tanpa lisensi adalah tindakan yang ilegal.[23] 2Cari informasi tentang cara merawat burung tersebut. Lembaga yang merehabilitasi hewan liar mungkin akan memberi tahu cara merawat burung tersebut, atau menyarankan Anda untuk membawanya ke orang yang mempunyai lisensi untuk merawatnya. Dengan begitu, Anda akan tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.[24] 3Serahkan burung ke ahli rehabilitasi hewan liar yang berlisensi. Burung mempunyai kebutuhan makanan dan perawatan yang berbeda-beda. Burung liar juga tidak mampu beradaptasi baik dengan penangkapan. 4Pahami apa yang akan terjadi dengan burung tersebut. Hewan yang direhabilitasi akan mengalami beberapa kemungkinan. Kemungkinan terbaik adalah ketika burung sembuh dan bisa kembali dilepaskan ke alam liar. Jika pelepasan ke alam liar tidak memungkinkan, burung akan dirawat di tempat yang pantas dan digunakan untuk edukasi. Kemungkinan lain yang tidak menyenangkan adalah burung mungkin akan mati karena kondisinya atau dieutanasia jika cederanya terlalu parah.[25] 5 Buat lisensi. Jika Anda bersikeras untuk merawat burung tersebut, Anda harus membuat lisensinya. Hal ini karena pemeliharaan hewan liar tanpa izin atau lisensi adalah tindakan yang ilegal. Anda bisa mengajukan pembuatannya dengan proses resmi melalui pemerintah lokal.[26] Untuk mendapatkan lisensi, Anda harus mengisi formulir sesuai peraturan hukum setempat. Di Amerika Serikat, kita harus mengisi formulir dari Fish and Wildlife Service pemerintah federal [27] dan dari pemerintah negara bagian.[28] Untuk memperolehnya, Anda harus mempunyai wawasan dan keahlian dalam merawat hewan liar. Wawasan dan pelatihan yang Anda lakukan untuk merawat hewan juga akan ditanyakan.[29] Iklan Peringatan Dalam menangani sebagian besar hewan liar, usahakan untuk tidak menyentuhnya secara langsung. Jika Anda menyentuhnya, pastikan untuk mencuci area yang tersentuh hewan tersebut dengan air dan sabun. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? - Hampir semua hewan yang menjelang mati biasanya akan memberikan beberapa tanda, termasuk burung. Baik burung yang ada di alam liar, maupun burung-burung yang kita pelihara di dalam sebuah sangkar. Tanda-tanda ini akan keluar semenjak burung sudah sakit, dan akan makin memburuk ketika ia akan mati. Jika Anda bisa mengenali tanda burung tengah sakit, maka Anda bisa mengobati burung dan mencegah penyebaran penyakitnya agar tak makin meluas juga Mengulik Binatang Peliharaan Bangsa Mesir Kuno Tanda burung tengah sakit Unsplash/Cristian Siallagan Burung yang sakit organ dalamnya biasanya akan memiliki perubahan pola minum yang semua burung yang tengah tengah sakit akan mengeluarkan gejala yang kentara. Namun ketika burung sakit, ia akan memiliki pola kebiasaan yang sedikit lebih berbeda sehingga bisa Anda kenali perbedaannya. Berikut ini beberapa tanda burung tengah sakit, dilansir dari The Spruce Memiliki mata yang redup dan tidak bercahaya. Memiliki bulu yang dilipat dan tidak mengembang, meski udara tengah panas. Ada selaput atau membran di dalam matanya. Mata dan hidung yang berair. Bulu rontok. Tidak bisa terbang dengan benar. Minum berlebihan. Tak bergerak, hanya diam saja di satu tempat dalam waktu lama. Berjalan terhuyung-huyung. Kepala rebah ke kanan atau kiri. Lebih banyak memejamkan mata. Baca juga Melatih Kucing agar Tidak Lagi Hobi Menggaruk Furnitur Gejala burung akan mati Gejala burung sakit dan burung yang menjelang mati terkadang hampir sama. Kematian pada burung bisa terjadi kapan saja ketika ia tengah didera sakit, meski burung terkadang tak menampakkan gejala kuat tengah tersiksa sakit. Meski begitu, merangkum data dari berikut ini adalah tanda burung sudah sakit keras dan di ambang mati 1. Bulu yang semakin kusam Dari hari ke hari, bulu burung akan terlihat semakin kusam dan tak bercahaya. Dalam beberapa kasus, bulu juga akan mengalami kerontokan parah hingga kulit burung bisa terlihat jelas. 2. Menggigil atau gemetar

cara mengobati burung yang mau mati