terjawabSebagian besar orang yang berbisnis Tapi cepat gagal dikarenakan a.menyiapkan segala sesuatu secara berlebihan b.mengerjakan pekerjaan yang kurang penting c.kehabisan semangat dalam bisnis terlalu cepat e.kegagalan memberi pengaruh orang Iklan Jawaban 2.5 /5 11 ansyari12311 b.mengerjakan pekerjaan yang kurang penting Padakenyataannya, sebagian besar ASIC yang beredar saat ini tidak seefisien S19. Itu berarti perkiraan saya tentang konsumsi daya sangat rendah.Perhitungan yang dilakukan di sini adalah penyederhanaan yang sangat besar. Sebuah S19 memiliki konsumsi daya sekitar 3,2 kW dan memiliki efisiensi sekitar 29,5 watt per terahash (W/Th). Sariwangi(Gagal Bayar Hutang) Perusahaan sariwangi gagal membayar hutang dikarenakan gagal saat investasi untuk meningkatkan perkebunan. Nyonya Meneer (Terlilit Utang Rp. 267 Miliar) Salah satu perusahaan terbesar di Indonesia harus menanggung hutang sebesat Rp. 267 Miliar, sehingga Pabrik Nyonya Meneer harus menutup pabriknya. Sekarangsaya ingin mengarahkan anda untuk tidak melihat suatu bisnis dari untung dan rugi.Karena untung dan rugi adalah suatu yang pasti dalam dunia bisnis.Banyak orang yang gagal dan berhenti dalam berbisnis ketika sedang mengalami ini pula yang membuat kita takut untuk berbisnis dengan skala besar,Karena sudah menjadi hal Mengapabanyak orang yg merasa gagal BERBISNIS di saat sebagian kecil orang lain bisa berhasil??? Tentu ada ilmunya. Ilmu ini sebenarnya tidak Rahasia karena bisa dilakukan oleh siapa saja yg mau berhasil. 1. Semua orang yg berhasil Selalu Mencari Jalan Keluar sampai mencapai apa yg diinginkan. Salahsatu alasan mengapa orang yang sangat sensitif membutuhkan waktu lama untuk membuat keputusan adalah karena perubahan besar membuat mereka kewalahan. Mereka akan terasa seperti terlempar keluar dari zona nyamannya dan mungkin dapat menakutkan bagi mereka. Kemungkinan mereka akan memutuhkan banyak dukungan dalam menghadapinya. 8. Bisnisinternet adalah bisnis BESAR, bukan bisnis kecil-kecilan. Bekerja dari rumah itu mudah: dilihat dari nilai nominalnya, saya yakin sebagian besar dari kita akan cenderung percaya bahwa kita tidak percaya ini. Tapi lihatlah faktanya. Industri bekerja di rumah dibanjiri dengan skema cepat kaya dan penipuan. Pada akhirnya, kebanyakan orang TRfK. Kekurangan modal, pengalaman bisnis, sumber daya, perencanaan, dan struktur manajemen adalah beberapa faktor utama dalam kegagalan bisnis. Seorang wirausahawan , yang memiliki likuiditas yang cukup, tetapi tidak tahu bagaimana membuat dan menggunakan model bisnis akan sedikit atau tidak berhasil dalam menjalankan dan mempertahankan bisnis . Menurut studi yang dilakukan oleh pakar manajemen terkemuka , 90% bisnis baru gagal melampaui batas tiga tahun. Kegagalan ini seringkali disebabkan oleh perencanaan dan implementasi yang buruk . Untuk mengatasi hal ini, langkah pertama adalah mengembangkan rencana kelayakan yang realistis dan anggaran atau prakiraan yang seimbang. Tanpa rencana kelayakan, seseorang tidak bisa menjadi pengusaha yang sukses. Dimulainya rencana bisnis sangat penting saat memulai bisnis apa pun dan membantu bisnis mematuhi peta jalan yang ditetapkan dalam model bisnis. Tujuan bisnis harus terbukti dalam proses perencanaan. Penting juga bahwa pengalaman pemilik bisnis relevan dengan penggunaan perusahaan. Pengalaman ini akan membantu pemilik mengevaluasi kesehatan ekonomi bisnis selama fase penurunan atau ledakan pasar. Sama pentingnya untuk tetap berpegang pada angka anggaran dan ramalan dalam rencana bisnis . Pemilik harus terbiasa dengan konsep manajemen proyek dan teknik penganggaran modal. Rencana tersebut harus mencakup titik impas dari operasi bisnis dan jumlah yang tepat dialokasikan untuk pengeluaran dan pendapatan . Kebanyakan bisnis yang gagal melakukannya karena pemiliknya tidak memperhitungkan semua biaya penganggaran. Kerugian yang terjadi memakan modal, dan pemilik harus menutup bisnis. Perencanaan yang cermat dan tepat non-finansial juga harus selalu diingat untuk menghindari masalah bisnis. Struktur manajemen memainkan peran penting dalam meningkatkan tujuan bisnis. Pemilik bisnis harus memastikan bahwa struktur manajemen dilengkapi dengan pengalaman yang relevan dengan perusahaan. Struktur manajemen yang tepat dalam organisasi memperhitungkan sumber daya manusia yang memadai di bidang keuangan, manajemen inventaris, produksi, operasi, produksi, dan rekrutmen. Terserah pemilik bisnis apakah pengambilan keputusan harus tersentralisasi atau desentralisasi . Fungsi dari proses pengambilan keputusan ini harus menjadi bagian dari struktur manajemendan dalam hubungannya dengan model bisnis. Jika angkanya termasuk dalam perkiraan yang diantisipasi, tidak ada alasan bagi manajemen untuk khawatir bahkan jika operasi mengalami kerugian. Kompetensi inti manajemen mengantisipasi bahwa kegagalan awal dalam menangkap pangsa pasar dan ukuran dompet yang diinginkan pada akhirnya akan menghasilkan keuntungan. Analisis SWOT adalah fitur lain yang dapat membantu bisnis dalam mempersiapkan diri menghadapi keadaan yang tidak terduga . Ini membantu dalam mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Memahami pangsa pasar, lingkungan kompetitif, pengaruh sosio-budaya, dan distribusi menyumbang kesuksesan dalam bisnis apa pun. Seorang pemilik bisnis haruslah seorang yang visioner dan menunjukkan sifat perilaku yang positif, baik di tingkat mikro maupun makro. Kontrol atas setiap aspek operasi bisnis dan pengeluaran keuangan harus menjadi prioritas utama. Jika seorang pemilik bisnis berhasil membayangkan potensi pertumbuhan bisnis dengan cepat dan agresif, maka operasi bisnis dapat menangkap pangsa pasar yang cukup besar. Membangun bisnis dengan tujuan eksistensi saja, tanpa rencana kelayakan yang tepat hanyalah sketsa di atas kertas. Seperti yang disebutkan sebelumnya, orang kaya uang, tanpa model bisnis apa pun, tujuan bisnis, dan struktur manajemen yang buruk, hanyalah contoh lain dari kegagalan bisnis . Sumber Jakarta - Sebuah bisnis yang baru saja didirikan biasanya sangat rentan gagal, terutama di satu sampai tiga tahun pertama. Bahkan, menurut Small Business Association SBA sebanyak 30% dari bisnis baru gagal mencapai tahun 50% gagal mencapai tahun kelima, dan 66% tidak berhasil beroperasi sampai tahun kesepuluh. Hasil studi mereka juga menunjukkan hanya 25% bisnis yang berhasil bertahan sampai lebih dari lima belas demikian, tidak seharusnya sebuah bisnis gagal begitu saja. Dengan rencana, pendanaan dan fleksibilitas yang tepat, sebuah bisnis punya kesempatan sukses yang lebih besar. Untuk itu sebaiknya Anda tahu enam kesalahan yang bisa menghancurkan sebuah bisnis, seperti dikutip dari Financial Edge, Senin 9/1/2012 1. Tidak melakukan riset pasarMisalnya Anda berniat membuka sebuah perusahaan es krim, semua modal sudah disiapkan dan niatan Anda sudah bulat. Tapi Anda tidak bisa melihat kenyataan bahwa sekarang ini musim hujan, saat orang membutuhkan makanan yang hangat dan bukan sebaliknya. Selain itu, dengan banyaknya merek-merek es krim di luar sana, kompetisi anda menjadi semakin seperti inilah yang membuat anda kalah sebelum bertanding. Anda harus bisa mencari apa yang dibutuhkan oleh pasar, bukan memaksa produk anda masuk ke pasar. Akan lebih mudah menyediakan sesuatu yang dibutuhkan daripada harus membuat sesuatu yang baru dan memaksa orang mengeluarkan uang untuk Rencana bisnis yang kurang matangSebuah rencana yang solid dan realistis sangatlah mutlak dibutuhkan sebuah bisnis. Dalam rencana itu, anda harus memuat target yang masuk akal, bagaimana mencapai target tersebut, prediksi masalah yang akan menghadang, serta bagaiman menyelesaikan masalah mencapai target tersebut, anda harus banyak melakukan riset dan survey. Rencana tersebut juga harus memuat biaya yang diperlukan untuk bisnis serta strategi dan jadwal operasional. Anda harus jalankan seluruh rencana dengan anda mencoba melenceng dari rencana awal, misalnya menambah pengeluaran atau mengganti strategi, anda bisa berujung pada kegagalan. Kecualai jika anda menemukan masalah yang diprediksi bisa membunuh bisnis anda, jika tidak, tetaplah pada rencana juga harus bisa cepat mengubah keputusan, jika ada masalah segera cari solusinya, jika pengeluaran membengkan segera berhemat. Semakin banyak masalah akan semakkin tinggi potensi gagalnya bisnis Tidak punya akses tambahan modalJika anda baru saja membuka usaha dan ternyata tidak berjalan dengan baik, apalagi modal seret dan bisnisnya sudah diambang kematian, anda berada dalam posisi yang tidak bagus untuk mencari mencegah hal itu terjadi, dari awal anda harus realistis, gunakan modal yang ada untuk bisa mencapai target yang sudah ditentukan sehingga membuat arus kas anda terus mengalir. Terlalu banyak memikirkan pinjaman untuk modal dalam membuka bisnis bukanlah awal yang Lokasi yang buruk, tidak eksis di internet dan kurang penjualan promosiLokasi yang buruk sudah barang tentu menjadi faktor negatif bagi bisnis, terutama yang mengandalkan pelanggan para pejalan kaki. Tapi, saat ini ada yang lebih penting, yaitu eksistensi di dunia maya. Eksistensi bisnis anda di internet dan jejaring sosial sama pentingnya dengan lokasi asli di dunia begitu, pelanggan akan mengetahui bisnis anda dengan cepat sehingga lebih mudah mendapatkan pelanggan yang benar-benar butuh akan bisnis anda. Langkah selanjutnya adalah mulai melayani ini mirip dengan promosi penjualan. Tak hanya harus anda pastikan promosi ini sampai ke pelanggan, tapi juga harus pelanggan yang tepat. Pastikan promosi penjualan anda lakukan kepada orang yang berminat pada bisnis orang lain tak hanya menyukai bisnis anda, tetapi membutuhkan dan menginginkan bisnis anda tersebut. Dengan demikian, anda akan membentuk barisan pelanggan yang Terlena dengan kesuksesanSetelah anda merumuskan rencana, menjalankan bisnis dan mendapatkan basis pelanggan, jangan terlalu puas dengan hasilnya. Bisa jadi ini belum waktunya untuk merasa puas. Terus pantau situasi pasar dan cari tahu apakah anda harus mengubah rencana bisnis anda. Berada di posisi paling dibutuhkan membuat anda punya banyak waktu untuk mempertahankan strategi sehingga bisa tetap sukses. Jangan sampai merasa puas jika anda belum bisa mengubah dunia, seperti layaknya industri musik atau film Terlalu cepat berekspansiJika bisnis anda sudah mulai berjalan dengan baik dan menuju ke arah sukses, saatnya berekspansi. Tapi, cara anda memperluas bisnis harus sama seperti membangun bisnis tersebut dari awal. Jangan gegabah dan terlalu percaya diri dalam membuka cabang untuk bisnis anda menemukan pasar dan daerah yang tepat untuk berekspansi. Jika anda berencana mendiversifikasi produk, jangan sampai melenceng dari lini bisnis awal, atau anda akan terjebak dalam membentuk sebuah bisnis baru seperti mulai dari awal sebuah bisnis berkembang terlalu cepat dan tidak mengikuti beberapa poin di atas, seperti riset pasar, strategi dan rencana bisnis yang baik, maka bisnis tersebut bisa cepat rata-rata bisnis baru, biasanya usaha kecil dan menengah, jarang bertahan lama bukan berarti bisnis anda akan gagal begitu saja. Melalui perencanaan dan fleksibilitas, anda bisa menghindari kesalahan-kesalahan di atas dan menjadi bagian dari 25% yang berhasil bertahan lebih dair 15 tahun berbisnis. ang/qom Grafik Persentasi Keberhasilan Bisnis Berdasarkan Industrinya Penelitian dari Universitas Tennessee pada tahun 2013 mengatakan bahwa 25% bisnis gagal setelah 1 tahun, kemudian berlanjut 35% setelah tahun kedua. Kegagalan ini lebih besar lagi ditahun ketiga, yaitu 44%. Artinya jika ada 10 bisnis, hanya akan ada 2-3 bisnis saja yang akan bertahan setelah tahun ketiga. Beberapa alasan utama penyebab begitu banyaknya bisnis yang gagal, antara lain Ketidakcakapan IncompetenceManajemen yang BurukKurang Pengalaman Mengenai DistribusiKelalaian, Penipuan, Bencana Ketidakcakapan Incompetence “Gagal berencana = merencanakan gagal” Ketika memutuskan untuk membuat bisnis atau usaha, banyak hal yang mesti kamu persiapan misalnya analisa pasar, kompetitor, harga dan masih banyak lagi. Pastikan kamu menentukan tujuan dari bisnis kamu dan strategi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan itu, jangan lupa evaluasi hasilnya secara teratur seperti Berapa besar keuntungan pada periode tersebut, Berapa jumlah konsumen, Sudah seberapa besar produk atau jasa kamu menjangkau pasar dan aktifitas operasional lainnya. Saat ini dengan bantuan internet, kita sudah mudah sekali mendapatkan informasi mengenai bisnis yang akan kita buat. Misalnya, kamu bisa menggunakan Google Trends untuk memperkirakan seberapa besar pasar untuk produk yang akan kamu jual nantinya. Manajemen yang Buruk Manajemen atau pengelolaan baik itu manajemen keuangan, organisasi ataupun konsumen dapat kamu pelajari sembari bisnis kamu berjalan karena tidak semua orang yang baru memulai usaha punya keahlian ini. Pada tahapan awal ketika sebuah bisnis baru berjalan, utamakan mengalokasikan sumber daya yang kamu miliki baik itu berupa uang, waktu atau tenaga di pos-pos terpenting dan termudah, misalnya, kalau kamu punya blog, alokasikan waktu kamu untuk memperbaiki kualitas artikel kamu dan perbaiki tampilan blog kamu sehingga pengunjung betah berlama-lama. Lakukan riset mendalam mengenai topik artikel yang akan kamu tulis sehingga dengan tulisan kamu, orang lain merasa terbantu dengan begitu mereka akan membagikannya di social media. Kurang Pengalaman Mengenai Distribusi “Selling Is the Core Skill of a Successful Business” Banyak orang percaya bahwa barang yang buruk tetapi di dukung dengan pemasaran yang baik akan membuat bisnis bertahan lebih lama dari bisnis yang mempunyai barang yang baik tetapi tidak di dukung dengan pemasaran yang baik. Sejalan dengan waktu, produk kamu akan terus mengalami perbaikan menyesuaikan selera para konsumen. Banyak merk ternama yang masih terus menyempurnakan produk mereka meskipun produk mereka telah dikenal luas di pasaran karena salah satu kunci keberhasilan usaha adalah inovasi. Distribusi selain mengenai marketing, juga bisa diartikan dengan pengiriman barang. Masih ingat berita “Beli iPhone dapat sabun” dari salah satu eCommerce ternama di Indonesia? Ini adalah salah satu contoh kesalahan dalam distribusi barang yang harus kamu pikirkan ketika kamu memulai bisnis. Kepercayaan pembeli terhadap sebuah toko online akan menurun ketika barang yang dibeli menjadi rusak karena proses distribusi yang salah. Kelalaian, Penipuan, Bencana Masih ingat bencana lumpur Lapindo di Sidoarjo yang menenggelamkan beberapa desa? Banyak korban lumpur Lapindo adalah pengusaha kecil yang kesulitan memulai usahanya kembali karena tidak ada modal. Kejadian serupa bisa saja menimpa kamu misalnya kebakaran. Kita beruntung hidup di jaman ini karena teknologi sangat membantu kita memudahkan dalam segala hal. Bayangkan saja ketika pemilik toko mengalami bencana, mereka akan kehilangan tempat berjualan sekaligus sebagian besar pelanggan mereka. Berbeda dengan toko online, bencana terbesar bukan seperti kebakaran atau banjir tapi kehilangan data-data penting misalnya kehilangan data pelanggan atau serangan hacker. Oleh karena itu, pastikan kamu selalu mem-backup data secara berkala dan gunakan web hosting yang telah terbukti kualitasnya. Meskipun banyak bisnis yang tidak berhasil, bukan berarti kamu tidak memiliki kesempatan untuk punya bisnis online sendiri. Kamu bisa memulai bisnis dari hobi atau sesuatu yang kamu senangi kemudian pasarkan ke orang-orang terdekat. Dari situ kemampuan kamu berbisnis akan terasah seiring waktu. Selamat memulai usaha! 🙂 Kita semua telah mendengar bahwa 50% bisnis gagal dalam lima tahun pertama, tetapi kami tidak mendengar sekitar 20% perusahaan yang menurun hanya dalam satu tahun peluncuran atau tentang mereka yang sudah sepuluh tahun, dua pertiga bisnis memiliki pintu tertutup. Setelah kami memahami tantangan yang dihadapi perusahaan, kami dapat berbicara tentang membuat beberapa perubahan nyata pada lanskap dan tugas-tugas yang dapat membantu perusahaan awal yang sedang berjuang agar tetap bertahan. Mempekerjakan dan Mempertahankan Staf yang Tepat Menemukan orang yang tepat untuk pekerjaan itu merepotkan 20% usaha kecil yang disurvei dan 21% perusahaan menengah. Selain itu, mempertahankan orang-orang itu begitu mereka muncul adalah tugas besar bagi 15% produksi kecil dan 21% industri menengah. Jika bisnis Anda memiliki orang yang tepat, mereka dapat berkembang. Arti dari ” orang yang tepat ” bervariasi menurut bisnis dan tugas pekerjaan, tetapi masalahnya bukan tentang mendefinisikan kata dan lebih banyak tentang menemukan orang yang mencari pekerjaan. Bisnis Kecil VS Menengah Sementara perusahaan kecil lebih mementingkan perekrutan orang baru, bisnis menengah lebih mementingkan mempertahankan staf berbakat yang sudah mereka miliki. Bisnis menengah sangat khawatir tentang peningkatan tim penjualan dengan cara yang belum dipedulikan oleh perusahaan kecil. Masalah mendasar adalah bahwa sementara industri kecil perlu melakukan penskalaan, perusahaan menengah perlu menskalakan lebih cepat. Yang terakhir ini seringkali memiliki kepemilikan yang lebih terdistribusi , yang menumbuhkan tuntutan pengawasan untuk mencapai hasil. Alasan mengapa bisnis melambat adalah ketika Anda menghabiskan waktu untuk merekrut staf baru. Sementara perusahaan ingin mempertahankan karyawan mereka, mereka tidak mengalami hambatan yang sama terkait dengan pendapatan yang dilakukan bisnis menengah. Menggunakan Teknologi yang Tepat Dari semua UKM, terlihat bahwa 21% menunjukkan kepada kami bahwa menggunakan teknologi yang tepat merupakan tantangan besar. Di sisi lain, 17% dari mereka yang ditemukan menghadapi kesulitan dalam menggunakan teknologi mereka, sementara 33% dari bisnis menengah melaporkan masalah yang sama. Untuk bisnis menengah, teknologi tidak dalam jangkauan mereka dan jauh dari satu kendala paling signifikan yang mereka tanyakan. Kami menyelami untuk mencari tahu tentang teknologi yang membuat hal ini menjadi rintangan. Ketika ditanyai tentang tantangan spesifik yang dihadapi bisnis saat berencana untuk berinvestasi pada teknologi baru, hampir setengahnya mengatakan bahwa mendeteksi secara langsung teknologi yang tepat itu menantang. Perusahaan menengah juga sering menyebutkan masalah keamanan 54% dan kompatibilitas dengan sistem yang ada 50%. Untuk menyebarkan bisnis dan juga pemain mapan di pasar tertentu — biaya membeli teknologi yang salah bisa menjadi bencana . Studi umumnya menunjukkan bahwa aplikasi ERP, misalnya, memiliki invasi biaya dengan total biaya mendekati jutaan dolar dan kurang memenuhi janji yang sesuai. Bahkan pada tingkat bisnis kecil, nilai memilih sistem yang salah dapat membuat bisnis kembali. Pesanan gratis membutuhkan waktu latihan dan menjauh dari teknologi apa pun yang datang dengan biaya pengganti dan kemungkinan kehilangan data. Meningkatkan Biaya Operasi Bisnis sangat ingin meningkatkan pendapatan mereka, tetapi mengelola biaya akan selalu menjadi tujuan selama mereka peduli dengan keuntungan. Dari semua perusahaan yang diamati, 15% mengatakan bahwa kenaikan harga yang berfungsi cukup menjadi tantangan bagi bisnis mereka. Ketika bisnis makmur, begitu pula laba mereka sehari-hari, terlepas dari keuntungannya. Dalam konsepnya, perusahaan ingin agar mengabdikan lebih banyak pada biaya fungsional mereka mencerminkan kesejahteraan bisnis mereka. Namun, ketika laba membusuk dan biaya operasional meningkat, saat itulah pemilik bisnis mulai khawatir. Menghadapi Persaingan yang Meningkat Dalam sebuah survei, 16% responden menjawab bahwa kekuatan pesaing merupakan tantangan yang signifikan. Yang satu ini lebih condong ke industri menengah daripada bisnis kecil. Dari usaha kecil yang diamati, hanya 16% yang mengkhawatirkan persaingan , sementara 24% perusahaan menengah melaporkan beberapa kekhawatiran. Perhatian persaingan berada di urutan ketiga dalam daftar. Itu muncul di bagian atas daftar ketika ditanya dari perusahaan apa yang akan membentuk tujuan bisnis organisasi mereka. Secara total, 41% bisnis melaporkan bahwa persaingan dalam industri mereka merupakan faktor eksternal utama dalam membentuk tujuan mereka. Itu dibagi menjadi 34% perusahaan menengah, 43% bisnis kecil, dan 43% bisnis kecil. Sementara itu, persaingan global mundur, dengan hanya 21% perusahaan yang mengidentifikasinya sebagai faktor eksternal yang signifikan. Pemisahan antara faktor dan tantangan yang membentuk bisnis bermuara pada dua poin ini. Penjelasan paling sederhana adalah kesombongan, yang jumlahnya kecil relatif sehat untuk bisnis. Kebanyakan perusahaan biasanya tidak melihat merek lain sebagai lawan sejati, terutama pesaing baru. Satu studi menemukan bahwa kurang dari 20% UKM melihat model yang merepotkan dan pesaing baru sedang membangun tujuan mereka. Kedua, banyak bisnis kecil bekerja di industri di mana gelombang pasang mengangkat semua kapal. Pasar yang beragam secara vertikal atau pasar yang tidak jenuh — renovasi rumah atau layanan hukum – tidak terlalu terpengaruh oleh pesaing baru. Para pemain tersebut tidak mengambil sebagian dari pai pemain yang ada, yang lebih sering terjadi di tingkat bisnis kecil daripada di tingkat menengah. Tantangan bisnis memang tidak bisa dihindari , tapi bukan berarti tidak bisa ditangani. Setiap bisnis mengalami masa sulit tetapi menemukan jalan keluar. Kerja keras dan tekad adalah kunci sukses. Sumber JAKARTA - Mengutip laporan Administasi Bisnis Kecil AS, hampir 50% bisnis kecil tidak akan sempat merayakan lima tahun usahanya sepertiga dari seluruh bisnis kecil yang mampu beroperasi hingga 10 tahun sementara ada 20% dari bisnis kecil yang bahkan tidak dapat melewati tahun bisnis bukanlah akhir dari kisah bisnis Anda. Setiap pengusaha perlu menemukan cara untuk berurusan dengan penutupan bisnis tanpa ditentukan kegagalan sebelumnya adalah satu-satunya cara untuk maju dan memulai tantangan adalah beberapa kiat praktis dari pengusaha dan pakar bisnis yang mengetahui satu atau dua hal tentang perjuangan bangkit dari kegagalan, seperti dilansir melalui Business News Daily. 1. Terima keadaan dan tenangkan pikiranKegagalan bisa terjadi pada siapa saja, jadi jangan terlalu keras pada diri setiap orang untuk menerima keadaan hingga dapat berpikir tenang dimulai dengan meluangkan waktu untuk meratapi kerugian dan menemukan kembali diri Anda tanpa bisnis sebagai bagian dari identitas Anda."Menerima kegagalan itu, dari diri sendiri, sulit, dan kadang-kadang lebih mudah untuk disangkal daripada menerima bahwa usaha di mana Anda tempatkan hati, jiwa, darah, dan keringat tidak akan membuahkan hasil," kata Nitin Seth, CEO dari Incedo, yang menghadapi kegagalan bisnisnya sendiri di awal karirnya ketika dia harus menutup perusahaan internet kesehatan dan gaya ada alasan untuk percaya bahwa karena usaha terbaru Anda tidak berakhir seperti yang Anda bayangkan, ide cemerlang Anda berikutnya tidak akan menjadi pendorong Anda menuju EvaluasiSangatlah penting untuk jujur pada diri sendiri dan bertanggung jawab atas tindakan dan pilihan Anda sambil menganalisis apa yang terjadi pada bisnis Anda dan mendokumentasikan keberhasilan dan kesalahan."Jika Anda membuat alasan, itu hanya menghentikan pembelajaran dan memperpanjang rasa sakit," kata Tom Scarda, seorang pembicara, pakar waralaba, dan penulis yang memiliki bisnis yang sangat menguntungkan dan bisnis yang Anda tahu persis apa yang salah, beri izin pada diri Anda untuk melepaskan dan dari kegagalan, tinggalkan rasa bersalah dan bergerak Cari Tahu Kondisi Keuangan AndaUang sering kali merupakan topik sensitif bahkan dalam situasi terbaik, tetapi ketika kreditor menelepon dan Anda tidak tahu dari mana gaji Anda berikutnya akan datang, uang mungkin satu-satunya hal di pikiran yang telah melalui situasi ini merekomendasikan untuk menjangkau jaringan profesional dan pribadi Anda untuk mencari pekerjaan. Bekerja untuk orang lain untuk sementara waktu sebelum terjun ke usaha bisnis Anda selanjutnya mungkin dapat Anda memiliki kinerja yang stabil, Anda akan dapat memperoleh penghasilan, membayar hutang dan meluangkan waktu untuk mencari tahu langkah selanjutnya. Dalam beberapa kasus, apa yang dimulai sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan dapat menuntun Anda ke ide besar Bangun jaringan pendukungKetika kita dikelilingi dengan orang-orang yang benar-benar peduli dengan kesejahteraan Anda dapat membantu untuk bangkit kembali dan melanjutkan hidup."Hargai nilai hubungan dan bangunlah saat Anda membutuhkannya," kata Seth, teman-teman dan keluarga, yang dapat memberikan dukungan, menawarkan saran yang tidak memihak, mendukung kesuksesan Anda, dan memberikan umpan balik yang jujur, membuat Anda lebih mawas diri dalam menghadapi seperti lingkaran teman dan keluarga yang ketat membantu memusatkan kehidupan pribadi Anda, jaringan solid sumber daya bisnis, mentor, dan sesama pengusaha dapat membantu mengembalikan kehidupan profesional Anda ketika Anda siap untuk memulai lagi."Anda akan menemukan diri Anda kehilangan fokus jika Anda mencoba untuk melakukannya sendiri. Mulai dari awal, saya memastikan untuk terhubung dengan pengusaha lain [dan] bergabung dengan organisasi profesional," kata Keisha A. Rivers, pendiri dan kepala fasilitator KARS Temukan kembali Jati Diri AndaKetika siap memasuki bab selanjutnya dalam hidup Anda, buatlah roadmap tentang bagaimana Anda visi baru terealisasi, dan tetapkan tujuan yang terukur serta kerangka waktu untuk sebagian orang, memulai ulang dapat berarti memasuki kembali tenaga kerja di industri yang sudah dikenal, sementara yang lain akan mengejar profesi yang sama sekali bagi mereka yang tidak bisa menghilangkan nilai-nilai kewirausahaan, mereka mungkin akan memulai bisnis orang-orang ini, disarankan untuk belajar dari kesalahan masa lalu sebelum terjun ke bisnis pada akhirnya, tidak peduli seberapa baik Anda mempersiapkan, memulai kembali sering melibatkan mengambil keputusan yang itu berarti mengambil risiko dan berharap bahwa, dalam jangka panjang, manfaatnya lebih besar daripada mengingatkan pengusaha agar tidak terhambat oleh rasa takut."Ingat, kamu akan menyesali hal-hal yang tidak kamu lakukan, bukan hal-hal yang kamu lakukan," katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor Mia Chitra Dinisari Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam

sebagian besar orang ingin berbisnis tetapi cepat gagal dikarenakan