Ayatini menjadi pengingat dan ajakan kepada siapa pun untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah anugerahkan di dunia ini. Selain itu, masih ada Surat Al-Fatihah atau Ummul Quran, Al-Kahfi, Sajadah, Al-Fath, Al-Mulk (Tabarak), Nuh, Al-Muzzammil, An-Naba ('Amma Yatasaalun), Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. BeliBuku Agama Islam Majmu' Syarif PINK - Kumpulan Doa Dzikir Yasin Tahlil Terbaru July 2022. ️ 15 hari retur Home» Spesialis Cetak Buku Surat Yasin Tahlil dan Majmu syarif Ter Lengkap Di Surabaya. Katalog Buku Yasin. Demi memanjakan anda..!! kami menyediakan banyak ragam pilihan design cover yasin yang Unik, Eklusive, Mewah dan Laval Allah di Embos emas.. KATALOG lebih banyak cek GALLERY kami : ( Klik Disini ) Buku yasin adalah merupakan salah satu buku yang bisa digunakan untuk souvenir di acara JASACETAK BUKU YASIN MAJ'MU SYARIF, aNa Group percetakan menerima jasa cetak yasin buat acara tahlil atau tahlilan dalam rangka mengenang 40 hari, 100 hari atau 1000 hari wafat Almarhum / Almarhumah. Kandungan dalam Buku yasin tersendiri yang memiliki banyak baca'an do'a diantaranya: Surah Al-Faatihah Ayatini telah diamalkan oleh para alim ulama' sejak dahulu lagi yang mana ianya turut terkumpul dalam kitab Majmu' syarif . Ayat Tujuh atau Ayat Munjiyat yang dikenali sebagai "Ayat-Ayat Pelindung dan Penyelamat" ini juga baik sekali dibaca dan diamalkan. kesulitan dan kesusahan, serta untuk melepaskan diri dari masalah. 7 ayat Berikutbacaan tahlil lengkap teks Arab, latin dan terjemahan dikutip dariKitab Majmu' Syarif:. 1. Pengantar Al-Fatihah. Membaca Al Fatihah untuk Nabi Muhammad SAW, guru-guru, orangtua yang sudah meninggal (ahli kubur) إلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالِهِ Kamimenerima pesanan buku Majmu Syarif Kamil untuk keperluan tahlilan acara 7 Hari, 40 Hari, 100 Hari, 1000 Hari dan yang lainnya, untuk mengenang Almarhum dan Almarhumah disertai Foto Almarhum dan Almarhumah dan kata-kata mukodimah dari pemesan Fadilah dan Adab Membaca Al-Qur'an, Serta Fadilah Surah-Surah dan Ayat-Ayat Dalam Al-Qur'an y1MH. Posted 31 Maret 2011 in Qur'an Tagfaedah, qur'an Dari Kitab Majmu` Syarif Kamil Ayat tujuh terdiri atas 1. At-Taubah 51 قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ Katakanlah “Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” 2. Yunus 107 وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلا كَاشِفَ لَهُ إِلا هُوَ وَإِنْ يُرِدْكَ بِخَيْرٍ فَلا رَادَّ لِفَضْلِهِ يُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَهُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 3. Hud 6 وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرْضِ إِلا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata Lohmahfuz. 4. Hud 56 إِنِّي تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ رَبِّي وَرَبِّكُمْ مَا مِنْ دَابَّةٍ إِلا هُوَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّي عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ Sesungguhnya aku bertawakal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melata pun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.” 5. Al-Ankabut 60 وَكَأَيِّنْ مِنْ دَابَّةٍ لا تَحْمِلُ رِزْقَهَا اللَّهُ يَرْزُقُهَا وَإِيَّاكُمْ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ Dan berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa mengurus rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. 6. Fathir 2 مَا يَفْتَحِ اللَّهُ لِلنَّاسِ مِنْ رَحْمَةٍ فَلا مُمْسِكَ لَهَا وَمَا يُمْسِكْ فَلا مُرْسِلَ لَهُ مِنْ بَعْدِهِ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorang pun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak seorang pun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 7. Az-Zumar 38 وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ قُلْ أَفَرَأَيْتُمْ مَا تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ أَرَادَنِيَ اللَّهُ بِضُرٍّ هَلْ هُنَّ كَاشِفَاتُ ضُرِّهِ أَوْ أَرَادَنِي بِرَحْمَةٍ هَلْ هُنَّ مُمْسِكَاتُ رَحْمَتِهِ قُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ عَلَيْهِ يَتَوَكَّلُ الْمُتَوَكِّلُونَ Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka “Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?”, niscaya mereka menjawab “Allah”. Katakanlah “Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudaratan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudaratan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?. Katakanlah “Cukuplah Allah bagiku”. Kepada-Nya lah bertawakal orang-orang yang berserah diri. Ka`b al-Akhbar mengatakan bahwa, dengan seizin Allah SWT pembaca ayat tujuh mendapatkan keselamatan dari setiap bahaya dan musibah. ALLAHU A’LAM BISH-SHAWAB Ayat Tujuh juga dipanggil Ayat Munjiyat’ adalah terdiri daripada 7 ayat yang diambil dari beberapa surah dalam Al Quranul Karim. Ayat ini telah diamalkan oleh para alim ulama’ sejak dahulu lagi yang mana ianya turut terkumpul dalam kitab Majmu’ syarif’. . Ayat Tujuh atau Ayat Munjiyat yang dikenali sebagai Ayat-Ayat Pelindung & Penyelamat’ ini juga baik sekali dibaca dan diamalkan. Ia telah dibuktikan dari pengalaman Ibnu Sirrin sebagai ayat-ayat penyelamat dari berbagai kesusahan dan kesulitan. . . Ayat Pelindung Diri Ayat Tujuh ini biasanya diamalkan sebagai ikhtiar untuk keselamatan diri dan pelindung dari pelbagai kesukaran, kesulitan dan kesusahan, serta untuk melepaskan diri dari masalah. 7 ayat penyelamat ini hendaklah diamalkan pagi dan petang, setiap hari. InsyaAllah antum akan dapat pertolongan Allah SWT apabila menghadapi sebarang masalah, kesusahan dan akan terselamat daripada sebarang bencana dan malapetaka, pada masa kini dan akan datang. . . . 1. Surah At Taubah ayat 51 Katakanlah wahai Muhammad “Tidak sekali-kali akan menimpa kami sesuatu pun melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” . 2. Surah Yunus ayat 107 “Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia melimpahkan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani.” . 3. Surah Hud ayat 6 “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah jualah yang memberi rezekinya dan mengetahui tempat kediamannya dan tempat ia disimpan. Semuanya itu tersurat di dalam Kitab Lauh mahfuz yang nyata kepada malaikat-malaikat yang berkenaan.” . 4. Surah Hud ayat 56 “Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhan kamu! Tiadalah sesuatupun dari makhluk-makhluk yang bergerak di muka bumi melainkan Allah jualah yang menguasainya. Sesungguhnya Tuhanku tetap di atas jalan yang lurus.” . 5. Surah Al Ankabut ayat 60 “Dan ingatlah berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa mengurus rezekinya sendir, Allah jualah yang memberi rezeki kepadanya dan kepada kamu; dan Dialah jua Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” . 6. Surah Al fathir ayat 2 “Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tiada sesuatupun yang dapat menahannya; dan apa jua yang ditahan oleh Allah maka tidak ada sesuatupun yang dapat melepaskannya sesudah itu. Dan ingatlah Dialah sahaja yang Maha Berkuasa, lagi Maha Bijaksana.” . 7. Surah Az Zumar ayat 38 “Dan demi sesungguhnya! Jika engkau bertanya kepada mereka yang musyrik itu “Siapakah yang mencipta langit dan bumi?” Sudah tentu mereka akan menjawab “Allah”. Katakanlah kepada mereka “Kalau demikian, bagaimana fikiran kamu tentang yang kamu sembah yang lain dari Allah itu? Jika Allah hendak menimpakan daku dengan sesuatu bahaya, dapatkah mereka mengelakkan atau menghapuskan bahayaNya itu; atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, dapatkah mereka menahan rahmatNya itu?” Katakanlah lagi “Cukuplah Allah bagiku yang menolong dan memeliharaku; kepadaNyalah bertawakkalnya orang-orang yang mahu berserah diri.” . . . Fadhilat Dan Khasiat Ayat Tujuh Khasiat daripada 7 ayat ini banyak sekali di antaranya khasiatnya jika diamalkan secara istiqamah adalah . Penangkal Sihir Menyerikan wajah Ditunaikan segala hajat Membawa keberkatan Dicatat pahala yang banyak Dijauhkan dari gangguan iblis Terpelihara dari tipu daya musuh Dijauhkan dari hasad dengki dan fitnah. . . Menurut Ka’abul Akhbar Sesiapa membaca akan 7 ayat ini, tiada kuasa seseorang pun yang dapat memberikan mudharat dan sekiranya tertutup langit atas bumi, maka terlepaslah ia dengan izin Allah SWT. . . Berkata Syaidina Ali Sesiapa mengamalkan/membaca Ayat 7 pagi dan petang, maka ia akan merasa selamat dari segala kebinasaan dan terpeliharalah daripada tipu daya musuh dan bala dengan izin Allah. . Apabila Ayat 7 ini diamalkan sekali siang dan sekali malam sesudah solat Maghrib dan Subuh, InsyaAllah akan dimudahkan rezeki, dipanjangkan umur, terpelihara dari gangguan jin, syaitan dan fitnah, dikasihi makhluk Allah serta dimudahkan dan dikabulkan segala apa yang dicita-citakannya. . Apabila diamalkan membaca tujuh kali Ayat 7 setiap lepas solat fardhu selama 40 hari berturut-turut, InsyaAllah akan memperolehi faedah yang amat banyak. . Sesiapa yang mewiridkan pada tiap-tiap selesai solat fardhu, InsyaAllah akan dimudahkan sakaratulmaut dan bakal memperolehi pahala yang besar. . Sekiranya dibacakan Ayat Tujuh ini pada orang sakit, InsyaAllah akan menenangkan dan menyembuhkan penyakitnya dengan segera. . Sesiapa membaca dengan tetap Ayat Tujuh, tujuh kali disiang hari dan tujuh kali di waktu malam selama tujuh hari berturut-turut. InsyaAllah, Allah SWT akan memudahkan atau melepaskannya dari sebarang kesukaran dan kesusahan. . . Menurut yang pernah mengamalkannya, kesan ketara akan dapat dirasai jika sudah teguh dan mantap amalannya. Iaitu dengan mengamalkan membaca Ayat Tujuh secara istiqamah setiap hari, di waktu siang tujuh kali dan malam tujuh kali selama tujuh hari, di samping itu diwiridkan sekali selepas Solat Subuh dan sekali selepas Solat Maghrib. . Elok juga sekiranya Ayat Tujuh atau Ayat Munjiyat ini dibaca sekali dengan Ayat-ayatManzil dan Syifa’ untuk pendinding diri yang lebih teguh dari segala gangguan makhluk halus, segala masalah dan kesulitan serta sebagai penawar pelbagai jenis penyakit. . والله أعلم بالصواب Hanya Allah Maha Mengetahui apa yang benar بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ . Ayat Tujuh juga dipanggil Ayat Munjiyat’ adalah terdiri daripada 7 ayat yang diambil dari beberapa surah dalam Al Quranul Karim. Ayat ini telah diamalkan oleh para alim ulama’ sejak dahulu lagi yang mana ianya turut terkumpul dalam kitab Majmu’ syarif’. . Ayat Tujuh atau Ayat Munjiyat yang dikenali sebagai Ayat-Ayat Pelindung & Penyelamat’ ini juga baik sekali dibaca dan diamalkan. Ia telah dibuktikan dari pengalaman Ibnu Sirrin sebagai ayat-ayat penyelamat dari berbagai kesusahan dan kesulitan. . . Ayat Pelindung Diri Ayat Tujuh ini biasanya diamalkan sebagai ikhtiar untuk keselamatan diri dan pelindung dari pelbagai kesukaran, kesulitan dan kesusahan, serta untuk melepaskan diri dari masalah. 7 ayat penyelamat ini hendaklah diamalkan pagi dan petang, setiap hari. InsyaAllah antum akan dapat pertolongan Allah SWT apabila menghadapi sebarang masalah, kesusahan dan akan terselamat daripada sebarang bencana dan malapetaka, pada masa kini dan akan datang. . . Ayat Tujuh . 1. Surah At Taubah ayat 51 Katakanlah wahai Muhammad “Tidak sekali-kali akan menimpa kami sesuatu pun melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” . 2. Surah Yunus ayat 107 “Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia melimpahkan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Mengasihani.” . 3. Surah Hud ayat 6 “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah jualah yang memberi rezekinya dan mengetahui tempat kediamannya dan tempat ia disimpan. Semuanya itu tersurat di dalam Kitab Lauh mahfuz yang nyata kepada malaikat-malaikat yang berkenaan.” . 4. Surah Hud ayat 56 “Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhan kamu! Tiadalah sesuatupun dari makhluk-makhluk yang bergerak di muka bumi melainkan Allah jualah yang menguasainya. Sesungguhnya Tuhanku tetap di atas jalan yang lurus.” . 5. Surah Al Ankabut ayat 60 “Dan ingatlah berapa banyak binatang yang tidak dapat membawa mengurus rezekinya sendir, Allah jualah yang memberi rezeki kepadanya dan kepada kamu; dan Dialah jua Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” . 6. Surah Al fathir ayat 2 “Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tiada sesuatupun yang dapat menahannya; dan apa jua yang ditahan oleh Allah maka tidak ada sesuatupun yang dapat melepaskannya sesudah itu. Dan ingatlah Dialah sahaja yang Maha Berkuasa, lagi Maha Bijaksana.” . 7. Surah Az Zumar ayat 38 “Dan demi sesungguhnya! Jika engkau bertanya kepada mereka yang musyrik itu “Siapakah yang mencipta langit dan bumi?” Sudah tentu mereka akan menjawab “Allah”. Katakanlah kepada mereka “Kalau demikian, bagaimana fikiran kamu tentang yang kamu sembah yang lain dari Allah itu? Jika Allah hendak menimpakan daku dengan sesuatu bahaya, dapatkah mereka mengelakkan atau menghapuskan bahayaNya itu; atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, dapatkah mereka menahan rahmatNya itu?” Katakanlah lagi “Cukuplah Allah bagiku yang menolong dan memeliharaku; kepadaNyalah bertawakkalnya orang-orang yang mahu berserah diri.” . . . Fadhilat Dan Khasiat Ayat Tujuh Khasiat daripada 7 ayat ini banyak sekali di antaranya khasiatnya jika diamalkan secara istiqamah adalah . Penangkal Sihir Menyerikan wajah Ditunaikan segala hajat Membawa keberkatan Dicatat pahala yang banyak Dijauhkan dari gangguan iblis Terpelihara dari tipu daya musuh Dijauhkan dari hasad dengki dan fitnah. . . Menurut Ka’abul Akhbar Sesiapa membaca akan 7 ayat ini, tiada kuasa seseorang pun yang dapat memberikan mudharat dan sekiranya tertutup langit atas bumi, maka terlepaslah ia dengan izin Allah SWT. . . Berkata Syaidina Ali Sesiapa mengamalkan/membaca Ayat 7 pagi dan petang, maka ia akan merasa selamat dari segala kebinasaan dan terpeliharalah daripada tipu daya musuh dan bala dengan izin Allah. . Apabila Ayat 7 ini diamalkan sekali siang dan sekali malam sesudah solat Maghrib dan Subuh, InsyaAllah akan dimudahkan rezeki, dipanjangkan umur, terpelihara dari gangguan jin, syaitan dan fitnah, dikasihi makhluk Allah serta dimudahkan dan dikabulkan segala apa yang dicita-citakannya. . Apabila diamalkan membaca tujuh kali Ayat 7 setiap lepas solat fardhu selama 40 hari berturut-turut, InsyaAllah akan memperolehi faedah yang amat banyak. . Sesiapa yang mewiridkan pada tiap-tiap selesai solat fardhu, InsyaAllah akan dimudahkan sakaratulmaut dan bakal memperolehi pahala yang besar. . Sekiranya dibacakan Ayat Tujuh ini pada orang sakit, InsyaAllah akan menenangkan dan menyembuhkan penyakitnya dengan segera. . Sesiapa membaca dengan tetap Ayat Tujuh, tujuh kali disiang hari dan tujuh kali di waktu malam selama tujuh hari berturut-turut. InsyaAllah, Allah SWT akan memudahkan atau melepaskannya dari sebarang kesukaran dan kesusahan. . . Menurut yang pernah mengamalkannya, kesan ketara akan dapat dirasai jika sudah teguh dan mantap amalannya. Iaitu dengan mengamalkan membaca Ayat Tujuh secara istiqamah setiap hari, di waktu siang tujuh kali dan malam tujuh kali selama tujuh hari, di samping itu diwiridkan sekali selepas Solat Subuh dan sekali selepas Solat Maghrib. . Elok juga sekiranya Ayat Tujuh atau Ayat Munjiyat ini dibaca sekali dengan Ayat-ayat Manzil dan Syifa’ untuk pendinding diri yang lebih teguh dari segala gangguan makhluk halus, segala masalah dan kesulitan serta sebagai penawar pelbagai jenis penyakit. . والله أعلم بالصواب Hanya Allah Maha Mengetahui apa yang benar . . والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته . Posted by; shafiqolbu . Hiruk pikuk kehidupan menyibukkan manusia mengerjakan banyak hal keduniaan. Mereka berlomba-lomba menggapai target kerja dan keuntungan setinggi mungkin. Rutinitas tersebut membuat mereka jenuh. Dalam keadaan itu mereka mencari hal lain yang membuat hati tenang dan damai. Hal yang seperti itu ada pada munajat kepada Allah, seperti yang terdapat dalam Kitab Majmu’ Syarif. Ini adalah kitab yang unik. Tidak diketahui siapa pengarangnya, tapi dibaca oleh banyak orang sejak lama. Pada era 80-an kitab ini diterbitkan dan disebarluaskan dalam bentuk Arab dan Arab pegon. Namun kini sudah banyak yang menerbitkan Majmu’ Syarif dengan memadukan tulisan Arab dan latin. Kitab Majmu’ Syarif adalah surat-surat pilihan yang diambil dari Alquran, kumpulan doa, zikir, dan shalawat. Kandungan tersebut menenangkan hati siapa pun yang membacanya sesuatu yang menjadi penyejuk hati mereka yang lelah menyelami keduniaan yang fana. Dengan membaca Majmu’ Syarif, seseorang dapat memilih, apakah ingin membaca surat Alquran pilihan, berdoa, bershalawat, berdzikir, atau mempelajari perawatan jenazah. Buku ini tidak membahas hal keduniaan. Isinya adalah tentang bermunajat berdasarkan tradisi Rasulullah dan ulama. Dan yang terakhir adalah tentang kematian, seperti bagaimana memandikan dan mengafani jenazah. Kemudian ada tuntunan bagaimana kita yang masih hidup mendoakan mereka yang sudah wafat. Dari sini dapat diketahui, bahwa Majmu’ Syarif adalah kitab persiapan setiap orang untuk menghimpun bekal menghadapi kematian. Kitab ini terdiri dari empat bagian. Pertama adalah surat – surat Alquran pilihan. Kebanyakan adalah surat Makkiyah yang pendek, seperti Yasin. Sebagian Muslim kerap membaca surat ini pada malam jumat atau ketika berziarah kubur. Mereka berniat membaca surat Yasin yang pahalanya dihadiahkan kepada mereka yang sudah tutup usia. Khusus tentang Surat Yasin, Kitab Majmu’ Syarif mencantumkan doa yang biasa dibaca setelah membaca surat tersebut. Selain Yasin, terdapat pula Surat Al-Waqiah. Ini adalah surat yang memiliki fadilah tersendiri. Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki 1944-2004 pernah menjelaskan bahwa dengan membaca dan mentadaburkan surat ini akan memudahkan seseorang mendapatkan rezeki. Berdasarkan riwayat, Sayyid Muhammad mengungkapkan, para sahabat Rasulullah kerap menganjurkan keluarganya untuk membaca surat ini pada malam hari. Lainnya terdapat surat Ar-Rahman. Ini adalah surat yang menyentuh hati pembacanya tentang pentingnya bersyukur. Kalimat fabi ayyi alai rabbikuma tukadziban فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ/ nikmat mana lagi yang engkau dustakan sering diulang. Ayat ini menjadi pengingat dan ajakan kepada siapa pun untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah anugerahkan di dunia ini. Kandungan Majmu' Syarif menenangkan hati siapa pun yang membacanya sesuatu yang menjadi penyejuk hati mereka yang lelah menyelami keduniaan yang fana. Selain itu, masih ada Surat Al-Fatihah atau Ummul Quran, Al-Kahfi, Sajadah, Al-Fath, Al-Mulk Tabarak, Nuh, Al-Muzzammil, An-Naba Amma Yatasaalun, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Kemudian ada juga ayat pilihan, seperti Ayat Kursi, Ayat lima, Ayat Tujuh, dan Ayat Lima Belas. Bagian kedua kitab Majmu’ Syarif berisikan tujuh ayat pilihan yang menarik untuk dihayati maknanya. Si pengarang yang tidak diketahui siapa orangnya menyebut masing-masing dari tujuh bagian ayat ini dengan haykal هيكل. Haykal pertama adalah ayat kursi atau Surat Al-Baqarah ayat 255. Ini adalah ayat paling agung dalam Alquran. Ayat ini meliputi makna tauhid, kebesaran, dan luasnya sifat Allah. Dia adalah Allah yang memiliki segala makna-makna ketuhanan, dan tidak ada yang berhak bercitra ketuhanan dan peribadahan kecuali hanya Dia. Haykal kedua adalah Surat Ali Imran ayat 35. Ini adalah ayat tentang keluarg Imran yang dikenal taat kepada Allah. Di dalam ayat ini terdapat doa Imran berikut ini رَبِّ إِنِّى نَذَرْتُ لَكَ مَا فِى بَطْنِى مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ Artinya Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat di Baitul Maqdis. Karena itu terimalah nazar itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" QS Ali Imran ayat 35. Pada Haykal kedua ini juga terdapat potongan Surat Al Isra ayat 77-80 سُنَّةَ مَن قَدْ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِن رُّسُلِنَا ۖ وَلَا تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحْوِيلًا أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآَنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآَنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا Artinya Yang demikian itu merupakan ketetapan bagi para rasul Kami yang Kami utus sebelum engkau, dan tidak akan engkau dapati perubahan atas ketetapan Kami. Laksanakanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan laksanakan pula shalat Subuh. Sungguh, shalat subuh itu disaksikan oleh malaikat. Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. Dan katakanlah Muhammad, wahai Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan pula aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong-Ku. Haykal ketiga adalah dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah. Ini adalah ayat yang biasa dibaca untuk doa kepada Allah agar Yang Mahakuasa melimpahkan ampunan kepada hamba-Nya yang lupa atau bersalah. Juga agar Allah memberikan cobaan yang tidak melebihi kemampuan si hamba. Haykal keempat adalah Surat Al Isra ayat 81-85. Ayat ini berisikan kebenaran datang melenyapkan kebatilan dan kedudukan Alquran sebagai penyembuh dan kasih sayang untuk orang beriman. Juga ada penjelasan tentang ruh yang merupakan urusan Allah semata. Sedangkan manusia hanya diberikan sedikit pengetahuan mengenai hal tersebut. Haykal kelima adalah Surat Maryam ayat 4-6. Ayat ini menceritakan doa Maryam yang berdoa kepada Allah untuk dikaruniakan keturunan seorang putra yang menjadi pewarisnya. Pada bagian ini juga terdapat Surat Al-Fath ayat 27 yang menceritakan pembebasan Kota Makkah yang menjadi kebanggaan umat Islam. Ketika itu mereka memasuki Masjid al-Haram dengan bahagia. Haykal keenam terdiri dari Surat al-Jinn ayat 1-4. Dalam ayat ini Allah menceritakan adanya bangsa jin yang mengagumi Alquran sehingga mereka beriman kepada Allah. Haykal keenam adalah tentang Surat Al-Qalam ayat 51-52. Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk berhati-hati menghadapi orang kafir. Sebab mereka menganggap Rasulullah Muhammad SAW sebagai orang gila. Selain itu juga terdapat zikir harian, seperti Ratib Al-Haddad. Ini adalah kumpulan zikir yang disusun oleh Habib Abdullah bin 'Alawi bin Muhammad al-Haddad 1634-1720 asal tarim Hadhramaut Yaman. Beliau terkenal sebagai ulama yang pandai melunakkan hati yang keras Haddatul qulub. Selain Ratib Al-Haddad, bagian kedua dari Majmu’ Syarif juga memuat sejumlah shalawat, seperti Nariyah, Shalawat Nur, Thibbul Qulub, Munjiyat, dan lainnya. Juga ada sejumlah zikir dan doa. Bagian ketiga Majmu’ Syarif berisikan pembahasan jenazah, termasuk menguburkan dan mendoakannya. Di sini juga terdapat doa tahlil yang biasa dibaca setelah Surat Yasin. Bagian keempat Majmu’ Syarif berisikan adab membaca Alquran, adab berdoa, dan Asmaul Husna. Desain elegan Ini adalah Majmu’ Syarif yang didesain unik. Halaman sampul dibuat keras hard cover dengan paduan warna yang indah. Dengan membawa kitab Majmu’ Syarif tersebut, seseorang akan tampil elegan dan berwibawa. Cocok untuk dibawa ke mana pun dan dalam momentum apa pun. Tulisan Arab di dalamnya ditulis dengan gaya Naskhi berukuran besar lengkap dengan harakat dan bacaan latin. Ini menjadikan siapa pun yang memegangnya enak membaca isi kitab ini. Kitab ini juga ramah untuk mereka yang belum lancar membaca huruf Arab. Mereka dapat membaca bacaan latin di bagian bawah tulisan Arab. Tak seperti kitab atau buku pada umumnya yang mencantumkan judul dan penulis di halaman sampul. Majmu’ Syarif – begitu nama kitab tersebut – tak mencantumkan nama pengarang atau penyusunnya. Jadi, penulis kitab ini sulit diketahui siapa orangnya, sampai kiamat nanti. Misterius. Hal ini dapat dimaklumi, sebab sebagian ulama dahulu tidak mau mencantumkan namanya di buku yang ditulisnya. Menurut mereka, biarkan saja nama tak tertulis, yang penting isinya adalah pesan takwa dan ilmu yang bermanfaat. Bahkan ada ulama atau wali tertentu yang sengaja menyusun buku, kemudian ditinggalkan di tempat umum. Kemudian orang membacanya, lalu mendakwahkan isinya kepada khalayak. Bukan tidak mau bertanggung jawab. Ulama yang seperti itu ingin melepaskan diri dari belenggu popularitas. Mereka sengaja tak ingin dikenal, ingin tetap mastur, seperti para waliyullah yang tersembunyi di pedalaman, yang jauh dari ingar bingar dan gemerlap kehidupan kota, tapi begitu sibuk dan asyik menikmati kedekatan dengan Allah SWT. Mereka ingin tetap ikhlas berkhidmah untuk Islam dengan menyampaikan ilmu dalam lembaran tulisan, tanpa sedikit pun mengharapkan imbalan dari jerih payahnya. Kitab Majmu’ Syarif adalah salah satu karya ulama semacam itu. Ini adalah kitab yang asyik dibaca di tengah Hiruk pikuk kehidupan duniawi. Isinya adalah doa-doa yang menyejukkan hati untuk dibaca di tengah orang-orang ambisius yang menghalalkan banyak cara demi mendapatkan segudang keuntungan materi. Doa-doa itu berupa rayuan, puja puji hamba yang ditujukan kepada Allah azza wa jalla. Dengan membacanya, seorang abid berharap kedekatan dengan-Nya, hidayah, barakah, rizki, dan ridha-Nya. Kitab misterius ini terbilang unik. Selain tak diketahui siapa pengarangnya, buku ini menjadi pegangan Muslim di Nusantara sejak puluhan tahun silam. Sejak abad ke-20, banyak Muslim membaca buku ini dan mendawamkan berbagai zikir yang ada di dalamnya. Dengan membaca Majmu’ Syarif, seseorang dapat memilih, apakah ingin membaca surat Alquran pilihan, berdoa, bershalawat, berdzikir, atau mempelajari perawatan jenazah. Buku ini tidak membahas hal keduniaan. Isinya adalah tentang bermunajat berdasarkan tradisi Rasulullah dan ulama. Dan yang terakhir adalah tentang kematian, seperti bagaimana memandikan dan mengafani jenazah. Kemudian ada tuntunan bagaimana kita yang masih hidup mendoakan mereka yang sudah wafat. Dari sini dapat diketahui, bahwa Majmu’ Syarif adalah kitab persiapan setiap orang untuk menghimpun bekal menghadapi kematian. Kitab ini terdiri dari empat bagian. Pertama adalah surat – surat Alquran pilihan. Kebanyakan adalah surat Makkiyah yang pendek, seperti Yasin. Sebagian Muslim kerap membaca surat ini pada malam jumat atau ketika berziarah kubur. Mereka berniat membaca surat Yasin yang pahalanya dihadiahkan kepada mereka yang sudah tutup usia. Khusus tentang Surat Yasin, Kitab Majmu’ Syarif mencantumkan doa yang biasa dibaca setelah membaca surat tersebut. Selain Yasin, terdapat pula Surat Al-Waqiah. Ini adalah surat yang memiliki fadilah tersendiri. Sayid Muhammad bin Alwi Al-Maliki 1944-2004 pernah menjelaskan bahwa dengan membaca dan mentadaburkan surat ini akan memudahkan seseorang mendapatkan rezeki. Berdasarkan riwayat, Sayyid Muhammad mengungkapkan, para sahabat Rasulullah kerap menganjurkan keluarganya untuk membaca surat ini pada malam hari. Lainnya terdapat surat Ar-Rahman. Ini adalah surat yang menyentuh hati pembacanya tentang pentingnya bersyukur. Kalimat fabi ayyi alai rabbikuma tukadziban فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ/ nikmat mana lagi yang engkau dustakan sering diulang. Ayat ini menjadi pengingat dan ajakan kepada siapa pun untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah anugerahkan di dunia ini. Selain itu, masih ada Surat Al-Fatihah atau Ummul Quran, Al-Kahfi, Sajadah, Al-Fath, Al-Mulk Tabarak, Nuh, Al-Muzzammil, An-Naba Amma Yatasaalun, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Kemudian ada juga ayat pilihan, seperti Ayat Kursi, Ayat lima, Ayat Tujuh, dan Ayat Lima Belas. Bagian kedua kitab Majmu’ Syarif berisikan tujuh ayat pilihan yang menarik untuk dihayati maknanya. Si pengarang yang tidak diketahui siapa orangnya menyebut masing-masing dari tujuh bagian ayat ini dengan haykal هيكل. Haykal pertama adalah ayat kursi atau Surat Al-Baqarah ayat 255. Ini adalah ayat paling agung dalam Alquran. Ayat ini meliputi makna tauhid, kebesaran, dan luasnya sifat Allah. Dia adalah Allah yang memiliki segala makna-makna ketuhanan, dan tidak ada yang berhak bercitra ketuhanan dan peribadahan kecuali hanya Dia. Haykal kedua adalah Surat Ali Imran ayat 35. Ini adalah ayat tentang keluarg Imran yang dikenal taat kepada Allah. Di dalam ayat ini terdapat doa Imran berikut ini رَبِّ إِنِّى نَذَرْتُ لَكَ مَا فِى بَطْنِى مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ Artinya Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat di Baitul Maqdis. Karena itu terimalah nazar itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” QS Ali Imran ayat 35. Pada Haykal kedua ini juga terdapat potongan Surat Al Isra ayat 77-80 سُنَّةَ مَن قَدْ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِن رُّسُلِنَا ۖ وَلَا تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحْوِيلًا أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآَنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآَنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا Artinya Yang demikian itu merupakan ketetapan bagi para rasul Kami yang Kami utus sebelum engkau, dan tidak akan engkau dapati perubahan atas ketetapan Kami. Laksanakanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan laksanakan pula shalat Subuh. Sungguh, shalat subuh itu disaksikan oleh malaikat. Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. Dan katakanlah Muhammad, wahai Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan pula aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong-Ku. Haykal ketiga adalah dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah. Ini adalah ayat yang biasa dibaca untuk doa kepada Allah agar Yang Mahakuasa melimpahkan ampunan kepada hamba-Nya yang lupa atau bersalah. Juga agar Allah memberikan cobaan yang tidak melebihi kemampuan si hamba. Haykal keempat adalah Surat Al Isra ayat 81-85. Ayat ini berisikan kebenaran datang melenyapkan kebatilan dan kedudukan Alquran sebagai penyembuh dan kasih sayang untuk orang beriman. Juga ada penjelasan tentang ruh yang merupakan urusan Allah semata. Sedangkan manusia hanya diberikan sedikit pengetahuan mengenai hal tersebut. Haykal kelima adalah Surat Maryam ayat 4-6. Ayat ini menceritakan doa Maryam yang berdoa kepada Allah untuk dikaruniakan keturunan seorang putra yang menjadi pewarisnya. Pada bagian ini juga terdapat Surat Al-Fath ayat 27 yang menceritakan pembebasan Kota Makkah yang menjadi kebanggaan umat Islam. Ketika itu mereka memasuki Masjid al-Haram dengan bahagia. Haykal keenam terdiri dari Surat al-Jinn ayat 1-4. Dalam ayat ini Allah menceritakan adanya bangsa jin yang mengagumi Alquran sehingga mereka beriman kepada Allah. Haykal keenam adalah tentang Surat Al-Qalam ayat 51-52. Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk berhati-hati menghadapi orang kafir. Sebab mereka menganggap Rasulullah Muhammad SAW sebagai orang gila. Selain itu juga terdapat zikir harian, seperti Ratib Al-Haddad. Ini adalah kumpulan zikir yang disusun oleh Habib Abdullah bin Alawi bin Muhammad al-Haddad 1634-1720 asal tarim Hadhramaut Yaman. Beliau terkenal sebagai ulama yang pandai melunakkan hati yang keras Haddatul qulub. Selain Ratib Al-Haddad, bagian kedua dari Majmu’ Syarif juga memuat sejumlah shalawat, seperti Nariyah, Shalawat Nur, Thibbul Qulub, Munjiyat, dan lainnya. Juga ada sejumlah zikir dan doa. Bagian ketiga Majmu’ Syarif berisikan pembahasan jenazah, termasuk menguburkan dan mendoakannya. Di sini juga terdapat doa tahlil yang biasa dibaca setelah Surat Yasin. Bagian keempat Majmu’ Syarif berisikan adab membaca Alquran, adab berdoa, dan asmaul husna. Desain elegan TUROS PUSTAKA menerbitkan Majmu’ Syarif dengan desain elegan. Halaman sampul dibuat keras hard cover dengan paduan warna yang indah. Dengan warna dasar biru dongker, halaman sampul depan dan belakang dihiasi dengan ornamen indah. Bagian tengah pinggir kiri dan kanan dihiasi tulisan Allah dan Muhammad yang tertulis tebal dengan Khat Kufi. Bagian tengah sampul berupa segi empat putih berisikan judul buku dan kata kunci isi buku. Tampilan seperti itu membuat siapa pun yang membawanya tampil elegan dan berwibawa. Cocok untuk dibawa ke mana pun dan dalam momentum apa pun. Khat Arab di dalamnya ditulis dengan gaya Naskhi berukuran besar lengkap dengan harakat dan bacaan latin. Desain full warna tak hanya di sampul, tapi juga dalam buku. Beberapa huruf dengan hukum tajwid tertentu diwarnai merah, hijau, dan lainnya, sehingga memudahkan pembaca memahami cara dan hukum bacaan. Jadi dengan membaca buku ini, seseorang akan mendapatkan doa, juga ilmu tajwid yang hukum penerapannya dalam membaca Alquran adalah fardhu ain. Bagi yang kurang menguasai Bahasa Arab, tapi ingin berdoa, maka cocok banget memiliki dan membaca Majmu’ Syarif terbitan Turos Pustaka ini. Insya Allah dengan membaca Majmu’ Syarif ini, kemampuan bahasa Arab seseorang akan meningkat. Tak seperti buku lain, buku ini menggunakan kertas HVS, sehingga warna lembaran lebih tahan lama, tidak cepat usang. Judul Kitab Majmu’ Syarif Edisi Eksklusif Ukuran 14 x 20,5 cm Tebal 324 Halaman Penerbit Turos Pustaka Genre Spiritual/ Religi Telpon 085100573324 Tak seperti kitab atau buku pada umumnya yang mencantumkan judul dan penulis di halaman sampul. Majmu’ Syarif – begitu nama kitab tersebut – tak mencantumkan nama pengarang atau penyusunnya. Jadi, penulis kitab ini sulit diketahui siapa orangnya, sampai kiamat nanti. Misterius. Hal ini dapat dimaklumi, sebab sebagian ulama dahulu tidak mau mencantumkan namanya di buku yang ditulisnya. Menurut mereka, biarkan saja nama tak tertulis, yang penting isinya adalah pesan takwa dan ilmu yang bermanfaat. Bahkan ada ulama atau wali tertentu yang sengaja menyusun buku, kemudian ditinggalkan di tempat umum. Kemudian orang membacanya, lalu mendakwahkan isinya kepada khalayak. Bukan tidak mau bertanggung jawab. Ulama yang seperti itu ingin melepaskan diri dari belenggu popularitas. Mereka sengaja tak ingin dikenal, ingin tetap mastur, seperti para waliyullah yang tersembunyi di pedalaman, yang jauh dari ingar bingar dan gemerlap kehidupan kota, tapi begitu sibuk dan asyik menikmati kedekatan dengan Allah SWT. Mereka ingin tetap ikhlas berkhidmah untuk Islam dengan menyampaikan ilmu dalam lembaran tulisan, tanpa sedikit pun mengharapkan imbalan dari jerih payahnya. Kitab Majmu’ Syarif adalah salah satu karya ulama semacam itu. Ini adalah kitab yang asyik dibaca di tengah Hiruk pikuk kehidupan duniawi. Isinya adalah doa-doa yang menyejukkan hati untuk dibaca di tengah orang-orang ambisius yang menghalalkan banyak cara demi mendapatkan segudang keuntungan materi. Doa-doa itu berupa rayuan, puja puji hamba yang ditujukan kepada Allah azza wa jalla. Dengan membacanya, seorang abid berharap kedekatan dengan-Nya, hidayah, barakah, rizki, dan ridha-Nya. Kitab misterius ini terbilang unik. Selain tak diketahui siapa pengarangnya, buku ini menjadi pegangan Muslim di Nusantara sejak puluhan tahun silam. Sejak abad ke-20, banyak Muslim membaca buku ini dan mendawamkan berbagai zikir yang ada di dalamnya. Dengan membaca Majmu’ Syarif, seseorang dapat memilih, apakah ingin membaca surat Alquran pilihan, berdoa, bershalawat, berdzikir, atau mempelajari perawatan jenazah. Buku ini tidak membahas hal keduniaan. Isinya adalah tentang bermunajat berdasarkan tradisi Rasulullah dan ulama. Dan yang terakhir adalah tentang kematian, seperti bagaimana memandikan dan mengafani jenazah. Kemudian ada tuntunan bagaimana kita yang masih hidup mendoakan mereka yang sudah wafat. Dari sini dapat diketahui, bahwa Majmu’ Syarif adalah kitab persiapan setiap orang untuk menghimpun bekal menghadapi kematian. Kitab ini terdiri dari empat bagian. Pertama adalah surat – surat Alquran pilihan. Kebanyakan adalah surat Makkiyah yang pendek, seperti Yasin. Sebagian Muslim kerap membaca surat ini pada malam jumat atau ketika berziarah kubur. Mereka berniat membaca surat Yasin yang pahalanya dihadiahkan kepada mereka yang sudah tutup usia. Khusus tentang Surat Yasin, Kitab Majmu’ Syarif mencantumkan doa yang biasa dibaca setelah membaca surat tersebut. Selain Yasin, terdapat pula Surat Al-Waqiah. Ini adalah surat yang memiliki fadilah tersendiri. Sayid Muhammad bin Alwi Al-Maliki 1944-2004 pernah menjelaskan bahwa dengan membaca dan mentadaburkan surat ini akan memudahkan seseorang mendapatkan rezeki. Berdasarkan riwayat, Sayyid Muhammad mengungkapkan, para sahabat Rasulullah kerap menganjurkan keluarganya untuk membaca surat ini pada malam hari. Lainnya terdapat surat Ar-Rahman. Ini adalah surat yang menyentuh hati pembacanya tentang pentingnya bersyukur. Kalimat fabi ayyi alai rabbikuma tukadziban فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ/ nikmat mana lagi yang engkau dustakan sering diulang. Ayat ini menjadi pengingat dan ajakan kepada siapa pun untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang Allah anugerahkan di dunia ini. Selain itu, masih ada Surat Al-Fatihah atau Ummul Quran, Al-Kahfi, Sajadah, Al-Fath, Al-Mulk Tabarak, Nuh, Al-Muzzammil, An-Naba Amma Yatasaalun, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Kemudian ada juga ayat pilihan, seperti Ayat Kursi, Ayat lima, Ayat Tujuh, dan Ayat Lima Belas. Bagian kedua kitab Majmu’ Syarif berisikan tujuh ayat pilihan yang menarik untuk dihayati maknanya. Si pengarang yang tidak diketahui siapa orangnya menyebut masing-masing dari tujuh bagian ayat ini dengan haykal هيكل. Haykal pertama adalah ayat kursi atau Surat Al-Baqarah ayat 255. Ini adalah ayat paling agung dalam Alquran. Ayat ini meliputi makna tauhid, kebesaran, dan luasnya sifat Allah. Dia adalah Allah yang memiliki segala makna-makna ketuhanan, dan tidak ada yang berhak bercitra ketuhanan dan peribadahan kecuali hanya Dia. Haykal kedua adalah Surat Ali Imran ayat 35. Ini adalah ayat tentang keluarg Imran yang dikenal taat kepada Allah. Di dalam ayat ini terdapat doa Imran berikut ini رَبِّ إِنِّى نَذَرْتُ لَكَ مَا فِى بَطْنِى مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ Artinya Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat di Baitul Maqdis. Karena itu terimalah nazar itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” QS Ali Imran ayat 35. Pada Haykal kedua ini juga terdapat potongan Surat Al Isra ayat 77-80 سُنَّةَ مَن قَدْ أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِن رُّسُلِنَا ۖ وَلَا تَجِدُ لِسُنَّتِنَا تَحْوِيلًا أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآَنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآَنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا Artinya Yang demikian itu merupakan ketetapan bagi para rasul Kami yang Kami utus sebelum engkau, dan tidak akan engkau dapati perubahan atas ketetapan Kami. Laksanakanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan laksanakan pula shalat Subuh. Sungguh, shalat subuh itu disaksikan oleh malaikat. Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud sebagai suatu ibadah tambahan bagimu mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. Dan katakanlah Muhammad, wahai Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan pula aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong-Ku. Haykal ketiga adalah dua ayat terakhir Surat Al-Baqarah. Ini adalah ayat yang biasa dibaca untuk doa kepada Allah agar Yang Mahakuasa melimpahkan ampunan kepada hamba-Nya yang lupa atau bersalah. Juga agar Allah memberikan cobaan yang tidak melebihi kemampuan si hamba. Haykal keempat adalah Surat Al Isra ayat 81-85. Ayat ini berisikan kebenaran datang melenyapkan kebatilan dan kedudukan Alquran sebagai penyembuh dan kasih sayang untuk orang beriman. Juga ada penjelasan tentang ruh yang merupakan urusan Allah semata. Sedangkan manusia hanya diberikan sedikit pengetahuan mengenai hal tersebut. Haykal kelima adalah Surat Maryam ayat 4-6. Ayat ini menceritakan doa Maryam yang berdoa kepada Allah untuk dikaruniakan keturunan seorang putra yang menjadi pewarisnya. Pada bagian ini juga terdapat Surat Al-Fath ayat 27 yang menceritakan pembebasan Kota Makkah yang menjadi kebanggaan umat Islam. Ketika itu mereka memasuki Masjid al-Haram dengan bahagia. Haykal keenam terdiri dari Surat al-Jinn ayat 1-4. Dalam ayat ini Allah menceritakan adanya bangsa jin yang mengagumi Alquran sehingga mereka beriman kepada Allah. Haykal keenam adalah tentang Surat Al-Qalam ayat 51-52. Ayat ini mengingatkan umat Islam untuk berhati-hati menghadapi orang kafir. Sebab mereka menganggap Rasulullah Muhammad SAW sebagai orang gila. Selain itu juga terdapat zikir harian, seperti Ratib Al-Haddad. Ini adalah kumpulan zikir yang disusun oleh Habib Abdullah bin Alawi bin Muhammad al-Haddad 1634-1720 asal tarim Hadhramaut Yaman. Beliau terkenal sebagai ulama yang pandai melunakkan hati yang keras Haddatul qulub. Selain Ratib Al-Haddad, bagian kedua dari Majmu’ Syarif juga memuat sejumlah shalawat, seperti Nariyah, Shalawat Nur, Thibbul Qulub, Munjiyat, dan lainnya. Juga ada sejumlah zikir dan doa. Bagian ketiga Majmu’ Syarif berisikan pembahasan jenazah, termasuk menguburkan dan mendoakannya. Di sini juga terdapat doa tahlil yang biasa dibaca setelah Surat Yasin. Bagian keempat Majmu’ Syarif berisikan adab membaca Alquran, adab berdoa, dan asmaul husna. Desain elegan TUROS PUSTAKA menerbitkan Majmu’ Syarif dengan desain elegan. Halaman sampul dibuat keras hard cover dengan paduan warna yang indah. Dengan warna dasar biru dongker, halaman sampul depan dan belakang dihiasi dengan ornamen indah. Bagian tengah pinggir kiri dan kanan dihiasi tulisan Allah dan Muhammad yang tertulis tebal dengan Khat Kufi. Bagian tengah sampul berupa segi empat putih berisikan judul buku dan kata kunci isi buku. Tampilan seperti itu membuat siapa pun yang membawanya tampil elegan dan berwibawa. Cocok untuk dibawa ke mana pun dan dalam momentum apa pun. Khat Arab di dalamnya ditulis dengan gaya Naskhi berukuran besar lengkap dengan harakat dan bacaan latin. Desain full warna tak hanya di sampul, tapi juga dalam buku. Beberapa huruf dengan hukum tajwid tertentu diwarnai merah, hijau, dan lainnya, sehingga memudahkan pembaca memahami cara dan hukum bacaan. Jadi dengan membaca buku ini, seseorang akan mendapatkan doa, juga ilmu tajwid yang hukum penerapannya dalam membaca Alquran adalah fardhu yang kurang menguasai Bahasa Arab, tapi ingin berdoa, maka cocok banget memiliki dan membaca Majmu’ Syarif terbitan Turos Pustaka ini. Insya Allah dengan membaca Majmu’ Syarif ini, kemampuan bahasa Arab seseorang akan meningkat. Tak seperti buku lain, buku ini menggunakan kertas HVS, sehingga warna lembaran lebih tahan lama, tidak cepat usang. Judul Kitab Majmu’ Syarif Edisi EksklusifUkuran 14 x 20,5 cmTebal 324 HalamanPenerbit Turos PustakaGenre Spiritual/ Religi ISBN 978-623-7327-60-8

ayat 7 majmu syarif